Hip Hop Adalah Musik
Meningkatkan Apresiasi terhadap Musik Rap di Indonesia
Pada tanggal 9 Maret yang lalu, selain merayakan Gerhana Matahari Total dan Hari Raya Nyepi, Indonesia juga merayakan Hari Musik Nasional. Hal ini tentu saja harus dimanfaatkan bagi setiap kalangan, baik itu pelaku atau penikmat musik sendiri untuk semakin meningkatkan kualitas musik, serta meningkatkan apresiasi musik di Indonesia. Salah satunya adalah musik yang ada dalam kultur Hip-Hop, yaitu Rap.
Saya masih melihat bahwa musik Rap sendiri kurang mendapat apresiasi positif dari para penikmat musik, ataupun media massa, dikarenakan stigma dari mereka yang mengaitkan musik Rap dengan unsur kekerasan, seks, atau rasisme. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya perkenalan masyarakat tentang musik Rap sendiri, sehingga diperlukan adanya perkenalan terhadap musik Rap sendiri.
Sebelumnya, pasti banyak yang salah kaprah terhadap dua kata berikut, yaitu Rap dan Hip-Hop.
Intinya, adalah “Hip-Hop is something we live, Rap is something we do”. Atau dapat dibilang bahwa Hip-Hop itu merupakan sebuah kultur atau budaya, sedangkan Rap itu merupakan sebuah pekerjaan. Sehingga, muncullah kata dari “rapper”, tidak ada kata “hip-hopper” atau “pe-hip-hop”. Untuk mengenal serta apresiasi lebih dalam mengenai Musik Rap, tentu saja kita harus ketahui lebih dalam tentang Budaya Hip-Hop itu sendiri. Alangkah lebih baik, jika kita mulai dengan mengenal sejarah kultur Hip-Hop tersebut.
Kultur Hip-Hop sendiri sudah ada sejak tahun 70an di Amerika Serikat. Ketika itu, DJ asal Jamaika, yaitu DJ Kool Herc yang mengadakan acara block party di beberapa perumahan setiap malamnya. Hal itu ditujukan untuk menghilangkan lelah setelah beraktivitas, di mana DJ tersebut memutarkan lagu-lagu beraliran jazz, soul atau funk. Kultur Hip-Hop ini sudah mulai mengarah sebagai sebuah gerakan ketika seorang mahasiswa bernama Kevin Donovan ditugaskan oleh PBB untuk berangkat ke Afrika. Di sana, Kevin mempelajari tentang makna persatuan dari kepala suku Zulu. Hal ini juga yang mendorongnya untuk membentuk sebuah gerakan bernama Universal Zulu Nation.
Lambat laun, budaya Hip-Hop ini tidak hanya menjadi budaya saja, melainkan sebuah gerakan kesadaran. Semakin banyak aktivis hip-hop bermunculan dari berbagai elemen, baik itu rapper, beatboxer, DJ, breakdancer, adan juga para penikmat lainnya. Tetapi, tetap saja di Amerika, masih ada keributan antara ras atau kelompok tertentu. Hal ini pula yang mendorong para aktivis hip-hop itu membentuk sebuah deklarasi yang kelak menjadi salah satu “kitab suci” bagi para pelaku hip-hop sekarang. Deklarasi yang ditandatangani oleh aktivis hip-hop dan disaksikan oleh delegasi PBB serta UNESCO ini dinamakan “Hip-Hop Declaration Of Peace”.
Deklarasi ini memiliki 18 poin, dan dari poin-poin tersebut, saya akan mengambil poin-poin terpenting (yang saya ringkas): 1. Hip-Hop merupakan media ekspresi, dan bisa lakukan dengan cara menjadi rapper/MC, bisa dengan breakdance, bisa dengan menjadi seorang DJ atau beatboxer, dan bisa juga dengan menyumbangkan karya-karya lainnya, seperti tulisan untuk pengetahuan, pakaian/fashion, dan kewiraswastaan yagn berhubungan dengan jalanan (Poin 1).
2. Hip-Hop itu menghargai harkat dan martabat manusia, tanpa diskriminasi, atau pada intinya harus melindungi perkembangan hidup manusia, seperti menghargai hukum atau adat-istiadat yang berlaku, menghargai institusi, serta menjauhi kekerasan (Poin 2, 3, 12, 13).
3. Hip-Hop itu menghargai alam dimana kita tinggal ini, yaitu Bumi kita sendiri (Poin 14, 15).
4. Hip-Hop itu harusnya juga memiliki pesan untuk mengenal diri sendiri serta memberikan pendidikan yang baik, dan juga mengajarkan tentang rasa hormat (Poin 5 dan 17).
5. Tidak boleh ada satupun yang bisa menyatakan dirinya sebagai “pionir” atau “legenda” hip-hop selain dia sudah memberikan kontribusi dan memberikan kredibilitas. (Poin 16).
6. Hip-Hop itu tidak melihat dari warna kulit, suku, negara, agama, pekerjaan, budaya ataupun bahasa. Karena, hip-hop itu merupakan sebuah kultur yang mengajarkan kesadaran secara kolektif (Poin 10 dan 11).
Jika kita kembali kepada Musik Rap, tentu saja sebagai bagian dari kultur Hip-Hop, tentu saja musik Rap ini harus menyesuaikan poin-poin di atas. Berarti, musik Rap ini menghargai harkat dan martabat manusia, memiliki pesan untuk mengenal diri sendiri, menghargai institusi, serta tidak boleh ada yang menjadikan dirinya sebagai nomor satu jika belum memberikan kontribusi dan kredibiltas, dan bisa dilakukan oleh semua kalangan, tanpa mementingkan kelompok tertentu. Jadi, dari deklarasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa intinya, Musik Rap itu memang harus bersifat edukatif, dengan pesan yang dapat ditangkap semua orang, dan dapat dibawakan dengan cara yang masing-masing. Selain itu, memang musik Rap emang harus bisa menyentuh segala kaum di masyarakat, karena musik ini juga terinspirasi dari kehidupan jalanan yang mementingkan perjuangan hidup.
Musik Rap ini juga merupakan musik yang spesial, karena dibandingkan dengan genre lainnya, yang mengutamakan kualitas suara, seperti pop atau country, atau mungkin mengutamakan kualitas musik pengiring, seperti klasik atau EDM. Tetapi musik Rap ini lebih mengutamakan kepada kualitas lirik, karena musik Rap sebenarnya dipanjangkan sebagai Rhyme And Poetry, atau lebih baiknya Rima, Artikulasi, dan Puisi. Elemen dari mereka semua tentu saja dapat ditemukan dalam bentuk lirik, tentu dengan tidak melupakan pesan-pesan yang ada dalam Deklarasi di atas, yaitu memberikan pesan positif terhadap umat manusia.
Gue bukan tipe rapper yang bikin rima muter/ cuma untuk dapet pujian punya otak pinter/ buat apa cape ngerap kalo pesan lo ga sampe/ lirik sederhana orang mencernanya ga cape/" Lirik dari Explicit Verbal feat. Yomie – Free Wordz Dalam memperkenalkan musik Rap kepada masyarakat Indonesia, tentu saja tidak harus dengan mengundang orang-orang populer untuk ikut nge-rap, seperti dalam lagu Ganteng Ganteng Swag dari Young Lex dengan beberapa YouTubers. Jika anda tanyakan kepada beberapa fans hip-hop, banyak yang tidak suka dengan lagu tersebut, selain karena videonya mengandung objektifikasi terhadap perempuan dengan mengundang cewek seksi sebagai objek seksual, tetapi liriknya yang tidak menyatu diantara mereka, serta liriknya yang cenderung tidak konsisten. Semua orang bisa menjadi rapper, tetapi mereka juga harus sadar bahwa membuat lirik rap bukanlah pekerjaan yang mudah, harus membutuhkan skill, teknik, dan pendalaman yang besar. Bahkan, saya sendiri masih belajar dalam membuat lirik Rap yang baik dan benar.
“Ada beribu omong kosong tentang dunia/ Argumen para militan dan pendekar buta/ Aku hidup di atas tanah penuh sengketa/ Kala semua ide bertarung sikapi fakta/” Lirik dari Sandy Catapults dalam lagu Jagal Sangkakala – The Anthem. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Rap tidak hanya dimulai dengan mengubah selera para pendengar untuk mengetahui rap yang bagus, tetapi tentu saja harus ada peran dari media musik untuk memperkenalkan makna sebenarnya dari musik Rap. Banyak media yang juga masih jarang memutar lagu rap dalam, hanya memutar lagu rap dengan lirik yang jenaka, bahkan liriknya tidak mendalam seperti puisi, yang harusnya menjadi representasi dari musik Rap tersebut. Logikanya adalah, jika media massa mengapresiasi karya sastra dengan mendalam, mengandung kritik sosial, atau yang dapat dihubungkan dengan kejadian pada remaja, seperti puisi dari Taufiq Ismail, atau karya novel-novel dari A. Fuadi, Kang Abib, atau Tere Liye. Kenapa tidak juga memperhatikan musik RAP yang juga mengedepankan kemampuan berpuisi dan berima?
Sangat banyak rapper dengan kemampuan lirik fantastis yang juga membutuhkan serapan dari media, bukan hanya rapper yang mengusung filosofi swag yang tidak memberikan hal-hal edukatif untuk masyarakat. Contohnya, ada grup Homicide (sudah bubar) yang memberikan lirik sadis, pendekatan rap dengan musik rock, tetapi memiliki kritik sosial dan politik. Atau, jika memang membutuhkan rap yang santai dan ringan, kita masih punya rapper 8 Ball, yang liriknya fantastis tapi masih dapat diserap oleh masyarakat sekitar karena pembawaannya ringan dan jenaka. Masih ada beberapa talenta lainna yang harus disaksikan jika ingin mengenal musik Rap, mulai dari yang senior seperti Das Aufklarung (X-Calibour juga disarankan), Doyz, Jogja Hip-Hop Foundation. Selain itu juga, masih ada talenta muda yang menjanjikan, seperti Explicit Verbal, JuTassic Park, Muckool, Willy Winarko, Eizy dan banyak lagi.
"Melacak balik jejak boombox bernyawa di 83/ memori lapangan volley, anatomi senapan rima/ riwayat prosa penebusan kontra-berhala/ menyambat ronta dentuman speaker sebesar jendela/ generasi yang banal lahir dibawah tirani Harto/ berhutang inspirasi pada moonwalk Septian Dwicahyo/ di era LL Cool J merilis 'Radio"/ dan tivi didominasi omong kosong pidato Harmoko/ serupa preman delapanpuluhan yang bertahan di era Petrus, rap membawa dupa berkawan dengan harkat bertamengkan hasrat/ berkalang sebarisan penjaga nalar dan waras/ Mempelajari Rakim, Kool G Rap, menghitung bar/PE dan militansi rima yang berkobar/ Hidup yang tak pernah lagi sama, pasca semasa/ Straight Outta Compton dan Raising Hell datang menggantang menebus serupa Karbala/” Lirik Morgue Vanguard pada Doyz feat. Mongue Vanguard – Testamen Jadi, selamat mencari dan mengapresiasi Musik Rap yang edukatif!
Hip-hop music tidak hanya sebatas bunyi dan lirik yang menyertainya. Ia adalah cermin dari budaya, identitas, dan pengalaman. Dari jalanan Bronx yang keras hingga menjadi fenomena global, hip-hop telah menjadi salah satu kekuatan paling berpengaruh dalam budaya populer. Mari kita jelajahi esensi dari apa yang sebenarnya merupakan “Hip-Hop Music”.
Hip-hop lahir di tahun 1970-an di lingkungan perkotaan New York City, terutama di Bronx, sebagai hasil dari kreativitas komunitas Afro-Amerika dan Latinx. Awalnya, itu adalah perpaduan antara DJing, MCing (rapping), breaking, dan graffiti. Para seniman jalanan menggunakan musik sebagai cara untuk menyuarakan kehidupan mereka yang keras, serta untuk mengungkapkan kegembiraan dan aspirasi mereka.
Dari akarnya di Bronx, hip-hop telah tumbuh menjadi fenomena global. Musik ini telah menyebar ke seluruh dunia, menginspirasi budaya dan seni di berbagai belahan bumi. Bahkan, genre ini telah menginspirasi sub-budaya baru di negara-negara seperti Prancis, Jepang, Brasil, dan Afrika Selatan, di mana seniman lokal memasukkan pengaruh mereka sendiri ke dalam musik hip-hop.
Hip-hop bukan hanya tentang musik; itu juga tentang gerakan sosial. Lirik-liriknya mencerminkan pengalaman hidup yang keras, serta mengangkat isu-isu seperti ketidaksetaraan rasial, kekerasan jalanan, kemiskinan, dan perlawanan terhadap sistem yang tidak adil. Hip-hop menjadi suara bagi komunitas yang seringkali diabaikan atau ditindas, dan menjadi sarana untuk menginspirasi perubahan sosial.
Hip-hop music bukan hanya sebuah genre musik, tetapi sebuah gerakan budaya yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Dari jalanan Bronx yang keras hingga ke panggung-panggung dunia, hip-hop telah membawa suara, identitas, dan aspirasi komunitas yang sebelumnya terpinggirkan. Ini adalah manifestasi dari kekuatan kreativitas manusia dan keinginan untuk menyuarakan pengalaman hidup mereka melalui musik dan seni. Seiring waktu, hip-hop terus berkembang dan menginspirasi generasi baru seniman dan pendengar, mendorong kita untuk mempertimbangkan realitas dunia di sekitar kita dan mencari perubahan yang lebih baik.
Lo doyan musik hip-hop? Belum sah rasanya kalo lo belum tau sejarah lahirnya musik hip-hop.
Hip-Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing(lebih dikenal rapping), DJing, Breakdance, dan Graffiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.
Awalnya pertumbuhan Hip Hop dimulai dari The Bronx di kota New York dan terus berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia. Hip hop pertama kali diperkenalkan oleh seorang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Awalnya musik Hip Hop hanya diisi dengan musik dari Disk Jockey dengan membuat fariasi dari putaran disk hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang unik. "Rapping" kemudian hadir untuk mengisi vokal dari bunyi-bunyi tersebut. Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut kemudian diisi dengan tarian patah-patah yang dikenal dengan breakdance. Pada perkembangannya Hip Hop juga dianggap sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual muncullah Graffiti sebagai bagaian dari budaya Hip Hop.
1520 Sedwick Avenue adalah sebuah kawasan di New York yang diklaim sebagai tempat awal lahirnya komunitas HipHop. “Disinilah kami berasal”, cetus Clive Campbell, salah seorang yang merelakan lantai satu di rumahnya dijadikan sebuah markas untuk berkumpul. “Kebudayaan Hip Hop berawal dan lahir disini, yang nantinya akan tersebar di seluruh dunia, di sinilah kami barasal karena memang kami tidak memiliki tempat lain untuk bertemu, bukan di tempat lain” sahutnya. Selain nama tersebut, terdapat pula nama DJ Kool Herc yang memperkenalkan turntable pada saat itu di sebuah party pada tahun 1973. Pada awal penampilannya, DJ Kool Herc membawakan lagu-lagu dari James Brown, Jimmy Castor, dan Babe Rooth. Kool Herc pula lah yang akhirnya menciptakan scratch dan bunyi-bunyian aneh yang menimbulkan sebuah sensasi yang luar biasa pada saat itu.
HipHop terasa kurang lengkap tanpa MC. Celah inilah yang dilihat oleh Melle Mel, MC pertama pada dunia Hip Hop. Pada awalnya Melle Mel merasa bingung apa yang akan diucapkannya pada penampilan pertamanya tersebut, namun karena dirinya telah dipenuhi kebosanan dengan peraturan-peraturan dari pemerintah yang mengekang, akhirnya Melle Mel mengeluarkan rasa bencinya pada pemerintah dan pandangannya tentang kehidupan lewat lirik-liriknya. Mulai saat itu lah musik HipHop lebih banyak menceritakan tentang kehidupan disekitar masyarakat kulit hitam dan teriakan-teriakan serta protes suara hati mereka kepada pemerintahan yang berlaku tidak adil. Lirik-lirik musik Hip Hop cenderung keras dan tegas. Itulah Hip Hop.
Hip Hop sebagai kebudayaan dari suek diperjelas lagi pada tahun 1983 oleh Black Spades yang merupakan anggota dari Afrika Bambaataa dan The Soulsonic Force lewat track yang berjudul “Planet Rock”. Lagu ini merupakan sebuah musik Hip Hop yang menarik karena memiliki perpaduan antara rap yang sederhana dan irama musik disko yang diciptakan melalui drum electronic dan synthesizer. Pada tahun 1985 berulah dengan teknologi stereo, Run DMC, LL Cool J, The Fat Boys, Herbie Hancock, Soulsonic Force, Jazzy Jaz, dan Stetsasonic yang mengeluarkan album-album andalannya sehingga menjadi legenda musik Hip Hop hingga saat ini.
Image: rap.about.com & lo-pa.com
Ada berbagai macam genre musik di era kiwari. Genre musik sendiri terus mengalami perkembangan sesuai kemajuan zaman dan teknologi. Mudahnya, karena musik merupakan sebuah kultur; dan kultur akan terus berubah dan bersilang seiring berjalannya kehidupan manusia yang mendorong perkembangan zaman.
Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Genre musik juga dapat dikelompokan sesuai dengan kriteria lain, misalnya geografi. Sebuah genre musik dapat didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik.
Musik dapat dibagi menjadi genre dengan berbagai cara, seperti musik populer dan musik seni, atau musik religi dan musik sekuler.
Sifat artistik musik berarti bahwa klasifikasi ini seringkali subjektif dan kontroversial, dan beberapa genre musik mungkin tumpang tindih. Definisi akademis dari istilah genre musik itu sendiri bervariasi.
Musik rock adalah genre musik populer yang luas yang berasal dari "rock and roll" di Amerika Serikat pada awal 1950-an, dan berkembang menjadi berbagai gaya pada 1960-an dan kemudian, terutama di Inggris Raya dan di Amerika Serikat.
Ditombak sebagai sebuah pergerakan yang naik ke permukaan pada era tahun 40 dan 50-an, genre rock n’ roll menjadi pilar utama untuk perkembangan musik rock yang hingga sekarang masih terus beranak cucu.
Merupakan sebuah aliran musik yang terinspirasi dari musik rhythm and blues yang populer dikalangan kulit hitam pada tahun 40-an, rock n’ roll mulai masuk dan menginfiltrasi selera musik masyarakat luas, menjangkitkannya dengan sesuatu yang baru, yang diluar batas wajar kala itu.
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki pergerakan metal yang kuat. Ya, genre musik yang keras ini juga telah membentuk kulturnya sendiri. Rambut gondrong, kaos band warna hitam, headbang, dan masih banyak lagi—silahkan kalian jabarkan sendiri.
Metal merupakan sebuah kultur yang memiliki banyak macam, tergantung apa sub genre musik metal yang digandeng. Namun secara mendasar, genre musik metal menyajikan musik keras yang kuat, deras dengan unsur maskulinitas yang tinggi.
Sama seperti punk, metal juga diprakarsai oleh mentalitas anti-kemapanan. Merosotnya ekonomi setelah era pasca perang melahirkan banyak pengangguran yang menjadi kegundahan dari remaja-remaja. Menjelang masa-masa ini, para remaja sangat terbatas, dikekang situasi yang sama sekali tidak mendukung mereka.
Dari Birmingham, Inggris, hadirlah Black Sabbath—yang sering dinobatkan sebagai band metal pertama di dunia—musiknya menyorak benar-benar ekspresi mereka sebagai remaja: Suram, jenuh, muak, dan marah.
Pada dasarnya, musik keras yang dihadirkan oleh metal merupakan sebuah reaksi atas keadaan sekitar mereka. Terlihat sekilas mirip dengan punk, tapi genre musik metal berkembang menjadi sebuah genre yang lebih kuat segi eskapismenya, melahirkan sebuah kultur baru yang dibungkus pula dengan wujud yang belum pernah ada sebelumnya.
Genre musik Hip Hop, juga disebut sebagai musik hip hop atau rap, adalah genre musik yang dimulai di Amerika Serikat, khususnya South Bronx di New York City oleh pemuda Afrika-Amerika dari kota-kota tersebut selama tahun 1970-an. Ini dapat secara luas didefinisikan sebagai genre musik ritmis bergaya yang biasanya mengiringi rap, pidato berirama dan berima yang diucapkan. Genre musik hip hop berasal dari budaya hip hop itu sendiri, termasuk empat elemen kunci: pembawa acara (MCing)/rap, Disc jockeying (DJing) dengan turntablism, breakdance dan seni grafiti.
Genre musik reggae, yang berasal dari Jamaika akhir 1960-an, adalah genre musik yang awalnya digunakan oleh Jamaika untuk mendefinisikan diri mereka sendiri dengan gaya hidup dan aspek sosial mereka. Makna di balik lagu reggae cenderung tentang cinta, keyakinan atau kekuatan yang lebih tinggi, dan kebebasan.
Musik reggae penting bagi budaya Jamaika karena telah digunakan sebagai inspirasi bagi banyak gerakan pembebasan dunia ketiga. Bob Marley, seorang seniman yang terkenal dengan musik reggae, dihormati oleh perayaan Kemerdekaan Zimbabwe 1980 karena musiknya memberikan inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan. Genre musik reggae dikenal menggabungkan teknik gaya dari ritme dan blues, jazz, Afrika, Karibia, dan genre lain juga, tetapi yang membuat reggae unik adalah vokal dan lirik.
Vokalnya cenderung dinyanyikan dalam bahasa Jamaika Patois, bahasa Inggris Jamaika, dan dialek Iyarik. Lirik musik reggae biasanya cenderung membangkitkan kesadaran politik dan perspektif budaya.
Tidak semuanya damai-damai terus jalannya hingga sekarang. Era pasca-perang dan segala peningkatan ekonomi yang dirasakan akhirnya bertemu ujungnya. Pengangguran meningkat, kriminalitas pun juga, kesejahteraan jatuh dan remaja menyambangi jalanan untuk melepas penat. Akhir tahun 70-an dan awal 80-an merupakan titik penting bagi musik rock.
Genre musik punk lahir sebagaimana musik-musik anak muda yang ada sebelumnya, sebagai sebuah budaya tandingan. Kultur punk dan musiknya itu merupakan sebuah kultur yang tidak bisa dimungkiri imbas dan pengaruhnya. Amarah, kemuakan, anarkisme, pesimis terhadap tatanan pemerintah, anti-sistem, anti-kapitalisme, kebebasan penuh, semangat Do-It-Yourself, dan fesyennya yang juga dijadikan sebagai pernyataan, itulah sebagian dari kultur punk yang bisa dirangkum dengan kata-kata.
Disini saya menjelaskan tentang musik hip-hop dari awal mula terbentuknya hingga sekarang, pokoknya baca aja dah gue males ngejelasin panjang-panjang. Sekian. Wassalam
Musik hip hop atau musik rap adalah sebuah gerakan norma budaya istiadat yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970-an. Dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop merupakan perpaduan antara MCing (lebih dikenal rapping), DJing, Breakdance, dan Grafiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing, yaitu cara berbicara yang disuarakan melalui rima yang ritmis, yang disertai oleh musik latar yang ritmis pula. Teknik ini kemudian berkembang sebagai bagian dari hip hop, sebuah cabang kebudayaan yang memiliki 4 unsur kunci: MCing/rapping, DJing/scratching dengan turntable, breakdancing, dan graffiti writing. Ketukan sampling atau bassline dari rekaman (atau ketukan dan suara penyintesis) dan beatboxing ritmik juga termasuk sebagai bagian dari musik hip hop.
Hip-hop terasa kurang lengkap tanpa MC. Celah inilah yang dilihat oleh Melle Mel, MC pertama pada dunia Hip Hop. Pada awalnya Melle Mel merasa bingung apa yang akan diucapkannya pada penampilan pertamanya tersebut, tetapi karena dirinya telah dipenuhi kebosanan dengan peraturan-peraturan dari pemerintah yang mengekang, akhirnya Melle Mel mengeluarkan rasa bencinya pada pemerintah dan pandangannya tentang kehidupan lewat lirik-liriknya. Mulai saat itulah musik hip hop lebih banyak menceritakan tentang kehidupan di sekitar masyarakat kulit hitam dan teriakan-teriakan serta protes suara hati mereka kepada pemerintahan yang berlaku tidak adil. Lirik musik hip hop cenderung keras dan tegas.
Hip hop diperjelas lagi pada tahun 1983 oleh Black Spades yang merupakan anggota dari Afrika Bambaataa and The Soulsonic Force lewat lagu yang berjudul “Planet Rock”. Lagu ini merupakan sebuah musik hip hop yang menarik karena memiliki perpaduan antara rap yang sederhana dan irama musik disko yang diciptakan melalui drum elektronik dan penyintesis. Pada tahun 1985 barulah dengan teknologi stereo, Run DMC, LL Cool J, The Fat Boys, Herbie Hancock, Soulsonic Force, Jazzy Jaz, dan Stetsasonic yang mengeluarkan album-album andalannya sehingga menjadi legenda musik hip hop hingga saat ini.
Hip Hop juga memiliki masa kejayaannya masing-masing. Setiap masa menghasilkan beberapa artis dan hits yang cukup meledak dan memiliki pengikut yang tidak sedikit.
Golden Age HipHop (1986-1992)
Masa keemasan Hip Hop dimulai ketika Run DMC mengeluarkan album “Raising Hell” pada tahun 1986, dan diakhiri dengan munculnya G-Funk pada tahun 1992. Masa ini lebih didominasi oleh musisi dari East Coast yang bermarkas di New York City. Label Def Jam Records menjadi salah satu label East Coast yang independen saat itu.
Modern Era (1992-1998)
Pada masa ini nama West Coast Rapper mulai besar, seperti Ice T, NWA, Mobb Deep, dan Tupac Shakur sukses menciptakan gangsta rap dengan irama musik yang masih gelap namun dengan ketukan yang cukup kencang. Pada awal tahun 1992, gangsta rap mulai menjadi sebuah musik yang sangat mainstream dengan munculnya Dr. Dre dengan The Chronic’s. Album ini muncul dengan gaya baru yang disebut G-Funk, yang di dominasi oleh musik tahun 70’an. G-Funk pula lah yang akhirnya menjadi sebuah identitas musik West Coast Hip Hop pada saat itu.
Jiggy/Bling-Bling Era (1998-sekarang)
Nama-nama seperti OutKast, No Limit, Eminem, 50 Cent dan Shady Record merupakan bagian dari era ini. Mereka lah yang memopulerkan jenis musik mereka sehingga timbulah istilah Jiggy atau Bling-Bling Era.
Musik hip hop atau Hip-hop[2][3] atau musik rap[3][4] adalah sebuah gerakan norma budaya istiadat yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970-an. Dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop merupakan perpaduan antara MCing (lebih dikenal rapping), DJing, Breakdance, dan Grafiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing, yaitu cara berbicara yang disuarakan melalui rima yang ritmis, yang disertai oleh musik latar yang ritmis pula.[3] Teknik ini kemudian berkembang sebagai bagian dari hip hop, sebuah cabang kebudayaan yang memiliki 4 unsur kunci: MCing/rapping, DJing/scratching dengan turntable, breakdancing, dan graffiti writing. Ketukan sampling atau bassline dari rekaman (atau ketukan dan suara penyintesis) dan beatboxing ritmik juga termasuk sebagai bagian dari musik hip hop.
Ada pendapat yang mengatakan Hip Hop sebenarnya berasal dari kosakata Afro-Amerika, yakni hip yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "memberitahu" atau "sekarang" dan akhiran hep. Ada juga pendapat lain yang mengatakan "hip hop" merupakan sebutan lain dari Bebop. Namun menurut Keith "Cowboy" Wiggins, salah satu anggota Grandmaster Flash and the Furious Five, istilah "hip hop" terinspirasi saat ia bercanda dengan temannya yang baru bergabung dengan Angkatan Bersenjata.
Bunyi "hip hop" sendiri merupakan tiruan bunyian hentakan kaki tentara. Pada setiap pementasannya kemudian, Cowboy menjadikan kata tersebut sebagai improvisasi saat rapping. Hal ini kemudian diikuti oleh musisi Hip Hop lain. Termasuk oleh Afrika Bambaataa yang kemudian memopulerkannya sebagai nama dari genre musik yang dibawakannya itu.
1520 Sedwick Avenue adalah sebuah kawasan di New York yang diklaim sebagai tempat awal lahirnya komunitas hip-hop. “Di sinilah kami berasal”, cetus DJ Kool Herc, seorang yang merelakan lantai satu di rumahnya dijadikan sebuah markas untuk berkumpul. “Kebudayaan Hip Hop berawal dan lahir disini, yang nantinya akan tersebar di seluruh dunia, di sinilah kami barasal karena memang kami tidak memiliki tempat lain untuk bertemu, bukan di tempat lain” ujarnya.
DJ Kool Herc yang memperkenalkan turntabel pada saat itu di sebuah pesta pada tahun 1973. Pada awal penampilannya, dia membawakan lagu-lagu dari James Brown, Jimmy Castor, dan Babe Rooth. Kool Herc yang kemudian menciptakan scratch dan bunyi-bunyian aneh yang menimbulkan sebuah sensasi yang luar biasa pada saat itu.[5]
Hip-hop terasa kurang lengkap tanpa MC. Celah inilah yang dilihat oleh Melle Mel, MC pertama pada dunia Hip Hop. Pada awalnya Melle Mel merasa bingung apa yang akan diucapkannya pada penampilan pertamanya tersebut, tetapi karena dirinya telah dipenuhi kebosanan dengan peraturan-peraturan dari pemerintah yang mengekang, akhirnya Melle Mel mengeluarkan rasa bencinya pada pemerintah dan pandangannya tentang kehidupan lewat lirik-liriknya. Mulai saat itulah musik hip hop lebih banyak menceritakan tentang kehidupan di sekitar masyarakat kulit hitam dan teriakan-teriakan serta protes suara hati mereka kepada pemerintahan yang berlaku tidak adil. Lirik musik hip hop cenderung keras dan tegas.
Hip hop sebagai kebudayaan dari suek diperjelas lagi pada tahun 1983 oleh Black Spades yang merupakan anggota dari Afrika Bambaataa and The Soulsonic Force lewat lagu yang berjudul “Planet Rock”. Lagu ini merupakan sebuah musik hip hop yang menarik karena memiliki perpaduan antara rap yang sederhana dan irama musik disko yang diciptakan melalui drum elektronik dan penyintesis. Pada tahun 1985 barulah dengan teknologi stereo, Run DMC, LL Cool J, The Fat Boys, Herbie Hancock, Soulsonic Force, Jazzy Jaz, dan Stetsasonic yang mengeluarkan album-album andalannya sehingga menjadi legenda musik hip hop hingga saat ini.
Awal pertumbuhan Hip Hop dimulai dari The Bronx di kota New York kemudian terus berkembang dengan pesat hingga ke seluruh dunia. Hip Hop pertama kali diperkenalkan oleh seorang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Awalnya musik Hip Hop hanya diberi inti dengan musik dari Disk Jockey dengan membuat variasi dari putaran disk sampai menghasilkan bunyi-bunyi yang unik. "Rapping" akhir hadir untuk mengisi vokal dari bunyi-bunyi tersebut. Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut diberi inti dengan tarian patah-patah yang dikenal dengan breakdance. Pada perkembangannya, Hip Hop juga diasumsikan sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual munculah Grafiti sebagai bagaian dari budaya Hip Hop.
Hip Hop juga memiliki masa kejayaannya masing-masing. Setiap masa menghasilkan beberapa artis dan hits yang cukup meledak dan memiliki pengikut yang tidak sedikit.
Masa keemasan Hip Hop dimulai ketika Run DMC mengeluarkan album “Raising Hell” pada tahun 1986, dan diakhiri dengan munculnya G-Funk pada tahun 1992. Masa ini lebih didominasi oleh musisi dari East Coast yang bermarkas di New York City. Label Def Jam Records menjadi salah satu label East Coast yang independen saat itu.
Pada masa ini nama West Coast Rapper mulai besar, seperti Ice T, NWA, Mobb Deep, dan Tupac Shakur sukses menciptakan gangsta rap dengan irama musik yang masih gelap namun dengan ketukan yang cukup kencang. Pada awal tahun 1992, gangsta rap mulai menjadi sebuah musik yang sangat mainstream dengan munculnya Dr. Dre dengan The Chronic’s. Album ini muncul dengan gaya baru yang disebut G-Funk, yang di dominasi oleh musik tahun 70’an. G-Funk pula lah yang akhirnya menjadi sebuah identitas musik West Coast Hip Hop pada saat itu.
Nama-nama seperti OutKast, No Limit, Eminem, 50 Cent dan Shady Record merupakan bagian dari era ini. Mereka lah yang memopulerkan jenis musik mereka sehingga timbulah istilah Jiggy atau Bling-Bling Era.
Hip Hop juga mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, terutama pada jenis musik itu sendiri. Hip Hop pun mulai dikombinasikan dengan musik-musik lain seperti rock, reggae, techno, dan sebagainya.
Run DMC sempat berkolaborasi dengan grup musik hard rock Aerosmith pada lagu “Walk This Way”. Kolaborasi ini benar-benar sukses dan duduk di nomor satu rapsong hit di tangga lagu Billboard Hot 100. Selain Run DMC, pada tahun 1987 Beastie Boys juga sukses dengan rap core-nya dengan hits “Licensed to Ill” yang di produseri oleh Def Jam Records. Pada lagu ini Beastie Boys bekerja sama dengan Black Sabbath dan Led Zeppelin, dan dibantu oleh Kerry King, gitaris dari Slayer. De La Soul’s juga merilis lagu rap core “3 Feet High and Rising” pada tahun yang sama. Pada sekitar tahun 2000, Linkin Park merilis album dengan genre Rap Core/Rap Rock dengan nama Hybrid Theory dengan In The End sebagai lagu terbaiknya.
Musik yang satu ini memang sedang naik-naiknya pada saat ini, dan tidak ada yang tahu bahwa ternyata Electro juga merupakan bagian dari musik Hip Hop. Run DMC menjadi pencetus pada aliran yang satu ini. “Planet Rock” dari Afrika Bambaataa menjadi target Run DMC untuk disisipi irama Eelctro ini dan ternyata sangat sukses di pasaran. Hits berikutnya ialah “It’s Like That”.
Miami Bass ialah bagian dari Hip Hop yang dipopulerkan oleh 2 Live Crew, JJ Fad, DJ Magic Mike, dan DJ Laz. Musik ini sangat berkarakter irama bass yang kuat, dan lirik yang sedikit menyinggung tentang seks menjadi bagian dari kelompok yang satu ini.
Pada tahun 1990’an, musik dari New York dan East Coast menjadi musik yang sangat keras dan gelap, sesuai dengan kehidupan yang terjadi di sana. Artis dari tahun 80’an akhir seperti EPMD dan Eric B serta Rakim menjadi salah satu pendiri dari musik dengan irama yang keras ini. Selain dua nama tersebut, Public Enemy beserta pasukannya The Bomb Squad juga tidak mau kalah untuk menyuarakan kreativitas mereka dengan nuansa kriminal di setiap lirik-lirik lagu mereka. Wu-Tang Clan merilis album mereka pada tahun 1993 “Enter the Wu-Tang (36 Chambers)”, dan albumnya merupakan sebuah gebrakan pada tahun tersebut, khususnya di genre musik Hardcore Hip Hop.
Trip Hop adalah genre musik yang terdiri dari musik downtempo elektronik yang berasal di awal 1990-an di Inggris, terutama Bristol. Istilah ini pertama digunakan oleh media musik Inggris dan pers sebagai cara untuk menggambarkan varian lebih eksperimental dari breakbeat yang berisi pengaruh jiwa, funk, dan jazz . Menurut Kamus Merriam-Webster, istilah pertama kali digunakan pada tahun 1989. Encyclopædia Britannica online juga mengklaim bahwa istilah ini diciptakan oleh Mixmag, sebuah majalah Inggris yang mengkhususkan diri dalam musik dansa ini telah digambarkan sebagai "pilihan alternatif Eropa dalam. paruh kedua tahun 90-an ", dan" perpaduan hip hop dan electronica sampai genre yang tidak dikenali". Seiring perkembangan musik Trip Hop semakin penuh warna dengan kehadiran berbagai musisi jazz yang memasukan aroma hip hop kedalam musiknya. Atau musisi hip hop yang memasukkan unsur jazz kedalam musiknya.
Di Indonesia musik hip hop umumnya diperkenalkan pertama kali di indonesia oleh Benyamin Sueb dan Farid Hardja, jauh sebelum kita mengenal Iwa-K (Iwa Kusuma)z, ternyata mereka berdua lebih dulu mengenalkan hip hop, baru setelah itu disusul oleh Iwa K seorang musisi yang luar biasa dan masih eksis sampai saat ini, juga dikenal sampai saat ini sebagai legen hip hop. Di Indonesia, Iwa K sangatlah populer dengan musik rap. Pada era 80-an, saat anak muda dilanda musik rock, Iwa sudah mulai bergelut dengan musik rap, sebuah genre musik yang lebih menekankan pada teknik berceloteh, dibanding instrumen musik. Kecintaannya pada musik asal Amerika Serikat ini bermula dari kesenangannya bermain breakdance.[6]